Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga (6)

PINRANG.ARUNGSEJARAH.COM - Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga, Kerajaan Batulappa dalam Lintas Sejarah, Kerajaan Sawitto dalam Lintas Sejarah, Sejarah Berdirinya Kabupaten Pinrang, Idwar Anwar, Asal mula nama Pinrang, Awal Mula Berdirinya Kabupaten Pinrang, Kerajaan Sawitto, Istana Kerajaan Sawitto
PINRANG.ARUNGSEJARAH.COM - Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga (6).

SETELAH TAGBI tinggal beberapa tahun lamanya di Tondo Bunga, Kerajaan Letta, maka datang ufusan dari Kerajaan Bone untuk meminta kembali Tagbi karena di Kerajaan Bone juga sudah sangat dibutuhkan tenaga dan ilmunya berhubung agama Islam semakin berkembang. Ketika utusan itu tiba di hadapan arung Letta, maka utusan itu menyampaikan bahwa Raja Bone meminta saudara Tagbi untuk ditarik kembali ke Bone. 

Mendengar penyampaian utusan dari Kerajaan Bone ifu, maka arung Letta menjawab bahwa: Tagbi sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, namun kami belum sempat menyampaikan hal itu kepada raja Bone. Untuk meyakinkan utusan, maka Arung Letta Tallu Tombinna memperlihatkan satu makam sebagai makam Tagbi. 

Setelah melihat makam yang ditunjukkan oleh Arung Letta, maka urusan dari Kerajaan Bone merasa yakin sehingga tanpa membuang waktu, ia langsung kembali ke Bone untuk melaporkan tugasnya. Laporan utusan itu diterima oleh raja Bone dengan penuh keyakinan sehingga masalah Tagbi dianggap telah selesai. 

Padahal, sebenarnya Tagbi belum meninggal dunia tetapi ia disembunyikan oleh Arung Letta di suatu tempat yang aman. Tempat dimana Tagbi disembunyikan oleh Arung Letta kemudian diberi nama Massepe yang artinya bahwa orang itu (maksudnya Tagbi) adalah orang yang berasal dari Massepe (masuk wilayah Kabupaten Sidrap sekarang). 

Itulah sebabnya sehingga sampai sekarang di Kerajaan Letta, ada satu daerah yang dinamakan Massepe sebagai penghargaan terhadap Tagbi yang banyak berjasa terhadap Kerajaan Letta, terutama dalam penyebarluasan agama Islam. 

Setelah Tagbi mengabdi beberapa waktu lamanya, maka arung Letta lalu mengawinkan Tagbi dengan anaknya arung Letta Mappesonae. Setelah Tagbi kawin dan mempunyai anak ketu runan, maka iapun menetap di Kerajaan Letta. 

Tagbi kemudian diberi gelar Nenek Lamming atat Pua Karundukan atau Puang Mali'. Setelah Tagbi meninggal dunia, maka beliau dikuburkan di selah-selah batu besar di bawah Mesjid Tondo Bunga. 

Meskipun Tagbi sebagai pendiri mesjid Tondo Bunga Kerajaan Letta, namun bukanlah beliau yang merupakan penyebar agama Islam pertama di Kerajaan Letta. 

Ketika Kerajaan Gowa sudah menerima agama Islam sebagai agama kerajaan, maka kerajaan ini pulalah yang menyebarkan agama tersebut ke pelosok Sulawesi Selatan. 

Itulah sebabnya sehingga Kerajaan Gowa merupakan pusat penyebaran agama Islam dan sekaligus sebagai pusat pendidikan agama Islam yang dipusatkan di Kerajaan Tallo. 

Oleh karena itu, Arung Letta lalu mengirimkan utusan ke Tallo untuk mempelajari agama Islam, orang yang diutus itu adalah seorang laki-laki bernama Sompa Pua Karondon yang berasal dari Kampung Garoton. Setelah menetap beberapa tahun belajar agama Islam di Tallo, maka beliau pun kembali ke Letta untuk mengajarkan agama Islam. 

Setelah kembali ke Letta, maka Sompa Pua Karondon lalu menetap di Kampung Garoton dan di sinilah beliau memulai misinya mengajarkan dan menyebarkan agama Islam. Mula pertama diajarkan agama Islam adalah keluarga terlebuh dahulu kemu-dian beralih kepada masyarakat sekitarnya, lalu meluas meliputi Kerajaan Letta dan sekitarnya. 

Demikianlah, sehingga sedikit demi sedikit hingga akhirnya semua penduduk Kerajaan Letta menerima agama Islam. Sepeninggal Somba Pua Karondon, maka muncul lagi dua orang yang diutus ke Gowa belajar agama Islam menggantikan Pua Karondon, yaitu Pua Karangan dari Loka, Letta dan Pua Polongan dari Garoton. 

Dan inilah kemudian menyempurnakan keislaman penduduk Kerajaan Letta. Kedua orang dalam menyiarkan agarna Islam lebih menekan pada aspek tauhid dan fikhi, dan usaha beliau yang terakhir adalah ingin memindahkan Garoton ke salah satu tempat strategis, namun tidak terlaksana karena beliau dipanggil oleh Yang Kuasa. Setelah meninggal dunia, maka beliau dimakamkan di tempat mana ia rencanakan untuk memindahkan mesjid Garoton. 

Sumber: Rosdiana Hafid, (2012). Toponimi Daerah Pinrang Sebagai Sumber Sejarah. Makassar: La Macca.

****

Abduh, Muh. dkk., 7985. Sejarah Pulawanan Terhndap lmperialisme dan Kolonialisme di Sulnuesi Selatan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 

Abduh, Muh. dkk., 7985. Ceritera Rakyat Sulawesi Selatan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 

Asba, A.Rasyid.2010. Kerajaan Nepo: Sebuah Kearifan Lokal Dalam Sistem Politik Tradisional Bugis, Di Kabupaten Barru. Jokyakarta: Ombak. 

Asba,A.Rasyid. Gerakan Sosial di Tanah Bugis; Raja Tanete La Patau Menantang Belanda. Jokyakarta: Ombak. 

Anonim, 1989. Selayang Pandang Kabupaten Pinrang. Pinrang: Pemda Tingkat II. 

Cindy Adam. Bung Knrno,Penyambung Lidah Rakyat Indonesin. Jakarta: Jambatan 

Danasasmita, Saleh, 1983-1984. Rintisan P enelusur an Masa Silam Sejarah lawa Barat, Bandung: Proyek Penerbitan Sejarah Jawa Barat Pemda Jawa Barat. 

Gising, Basrah. 2002. Sejarah Kuajaan Tanete. Makassar: Samajaya. 

Gonggrijp, G, 1949. Sejarah Sosial Ekonomi Hindia Belanda (terjemahan). 

Harahap, Parada. 7952. Rangkaian Tanah Air Tornja. Bandung : W. Van Hoeve. 

Hamid, Pananrangi. 1986. Dampak Modernisasi Terhndap Hubungan Kekerabatan Dnerah Sulawesi Selatan. Jakarta : Depdikbud. 

Hamida, Sitti. 1996. Sejarah Kecamatan Rantepao Kabupaten Tana Toraja

Kartakusumah, Richardiana, 1990. Prasasti-Prasasti Galuh Pakuan di laut Barat Abad ke 14-16 Masehi. Naskah Seminar Galuh II. Bandung: Tasikmalaya. 

Kobong, dkk. 1983. Filsafat Hidup Orang Toraja. Ujung Pandang : Institut Theologia Gereja Toraja. 

Kila, Syahrir. 1997. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik lndonesia (Bunga Rampai Sejarah dan Budaya). Ujung Pandang : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang. 

Kila, Syahrir. 7998. Sejarah Islam di Pinrang (Bunga Rampai Sejarah dan Budaya). Ujung Pandang : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang. 

Poelinggomang, Edward,L. 2005. Sejarah Tanete; Dari Agangnionjo Hingga Kabuputen Barru. Pemerintah Kabupaten Barru (laporan penelitian). 

Poelinggomang, Edward, L. 2004. Sejarah Sulawesi Selatan Jilid I. Makassar : Pemda Sulawesi Selatan kerjasama Balitbangda. 

Rasyid, Darwas. 7995. Sejarah Daerah Kabupaten Bnrru. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional. 

Swastiwi, Anastasia Wiw ik. 2010. Toponimi Daerah Natuna. Tanjung Pinang : Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tiadisional. 

Walinono, Hasan. Tanete; Suatu Studi Sosiologi Politik. Ujung Pandang : Disertasi Doktor pada Pasca-sarjana Universitas Hasanuddin.