Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga (5)

PINRANG.ARUNGSEJARAH.COM - Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga, Kerajaan Batulappa dalam Lintas Sejarah, Kerajaan Sawitto dalam Lintas Sejarah, Sejarah Berdirinya Kabupaten Pinrang, Idwar Anwar, Asal mula nama Pinrang, Awal Mula Berdirinya Kabupaten Pinrang, Kerajaan Sawitto, Istana Kerajaan Sawitto
PINRANG.ARUNGSEJARAH.COM - Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga (5).

PENDIRI MASJID ini bernama Tagbi Pua Karundukan atau Nenek Lamming. Orang ini sebenarnya adalah berasal dari Kerajaan Bone, namun keberadaannya di Kerajaan Letta karena merupakan pemberian dari Kerajaan Bone kepada Kerajaan Letta karena telah berjasa membantu Kerajaan Bone memerangi beberapa kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya. 

Pada waktu Kerajaan Bone memerangi kerajaan-kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya, maka Bone meminta bantuan pada raja Letta. Permintaan itupun dipenuhi oleh Raja Letta dan dia sendiri berangkat ke Bone bersama beberapa orang pembesar kerajaannya. 

Mereka yang diketahui namanya berangkat ke Bone bersama Arung Letta adalah Pua Kaliong dan P ua Kalobong (MappesonaE) dan lain-lainnya. 

Atas keberhasilan Kerajaan Bone yang dibantu oleh Kerajaan Letta mengalahkan beberapa kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya, maka Kerajaan Letta diberi penghargaan berupa; Letta merdeka (bocco) atau diberi status "Bone dekat" (Bone macawe) di Sawitto. 

Selain itu, Kerajaan Letta juga dipinjamkan seorang ulama yang bernama Tagbi dengan ketentuan bahwa bilamana suatu waktu, Kerajaan Bone memerlukan orang tersebut, maka Kerajaan Letta harus menyerahkan kembali ke Bone. 

Pemberian status tersebut, menjadi pertentangan antara Pua Kaliong dan Pua Beteng (arung Letta) karena ia inginkan negerinya merdeka penuh (bocco), sedang Pua Kaliong inginkan Bone MacaweE. 

Akibat adanya pertentangan antara keduanya, maka pada saat mereka kembali ke Kerajaan Letta, Pua Beteng (arung Letta) tidak terus ke Letta, tetapi beliau singgah menetap di Benteng dan Pua Kaliong meneruskan perjalanannya ke Letta dan memilih Kampung Tondo Bunga sebagai tempat menetapnya. 

Kenyataan itu mengakibatkan Kerajaan Letta mengalami kevakuman pemerintahan sehingga Pua Kaliong diangkat menjadi raja menggantikan Pua Beteng, dan setelah menjadi arung Letta, ia juga terkenal dengan gelar Tallu Tombinna. 

Sementara itu, Tagbi yang telah diserahkan kepada Kerajaan Letta untuk memajukan agama Islam di daerah Letta dengan jalan dakwah, beliau juga merintis pendirian mesjid Tondo Bunga yang terkenal itu. 

Demikianlah sehingga mesjid Tondo Bunga, Letta selesai dibangun oleh Thgbi bersama seluruh rakyat Tondo Bunga, Kerajaan Letta. 

Setelah Tagbi tinggal beberapa tahun lamanya di Tondo Bunga, Kerajaan Letta, maka datang ufusan dari Kerajaan Bone untuk meminta kembali Tagbi karena di Kerajaan Bone juga sudah sangat dibutuhkan tenaga dan ilmunya berhubung agama Islam semakin berkembang. 

Ketika utusan itu tiba di hadapan arung Letta, maka utusan itu menyampaikan bahwa Raja Bone meminta saudara Tagbi untuk ditarik kembali ke Bone. Mendengar penyampaian utusan dari Kerajaan Bone itu, maka arung Letta menjawab bahwa: Tagbi sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, namun kami belum sempat menyampaikan hal itu kepada raja Bone. 

Untuk meyakinkan utusan, maka Arung Letta Tallu Tombinna memperlihatkan satu makam sebagai makam Tagbi. 

Setelah melihat makam yang ditunjukkan oleh Arung Letta, maka urusan dari Kerajaan Bone merasa yakin sehingga tanpa membuang waktu, ia langsung kembali ke Bone untuk melaporkan tugasnya. Laporan utusan itu diterima oleh raja Bone dengan penuh keyakinan sehingga masalah Tagbi dianggap telah selesai. 

Padahal, sebenarnya Tagbi belum meninggal dunia tetapi ia disembunyikan oleh Arung Letta di suatu tempat yang aman. Tempat dimana Tagbi disembunyikan olehArung Letta kemudian diberi narna Massepe yang artinya bahwa orang itu (maksudnya Tagbi) adalah orang yang berasal dari Massepe (masuk wilayah Kabupaten Sidrap sekarang). 

Itulah sebabnya sehingga sampai sekarang di Kerajaan Letta, ada satu daerah yang dinamakan Massepe sebagai penghargaan terhadap Thgbi yang banyak berjasa terhadap Kerajaan Letta, terutama dalam penyebarluasan agama Islam. 

Setelah Tagbi mengabdi beberapa waktu lamanya, maka arung Letta lalu mengawinkan Tagbi dengan anaknya arung Letta Mappesonae. Setelah Tagbi kawin dan mempunyai anak ketu runan, maka iapun menetap di Kerajaan Letta. 

Tagbi kemudian diberi gelar Nenek Lamming atat Pua Karundukan atau Puang Mali'. Setelah Tagbi meninggal dunia, maka beliau dikuburkan di selah-selah batu besar di bawah Mesjid Tondo Bunga. 

Sebelumnya... Sejarah Kerajaan Letta dan Tondo Bunga (4) - Arung Pinrang (arungsejarah.com)

Sumber: Rosdiana Hafid, (2012). Toponimi Daerah Pinrang Sebagai Sumber Sejarah. Makassar: La Macca.

****

Abduh, Muh. dkk., 7985. Sejarah Pulawanan Terhndap lmperialisme dan Kolonialisme di Sulnuesi Selatan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 

Abduh, Muh. dkk., 7985. Ceritera Rakyat Sulawesi Selatan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 

Asba, A.Rasyid.2010. Kerajaan Nepo: Sebuah Kearifan Lokal Dalam Sistem Politik Tradisional Bugis, Di Kabupaten Barru. Jokyakarta: Ombak. 

Asba,A.Rasyid. Gerakan Sosial di Tanah Bugis; Raja Tanete La Patau Menantang Belanda. Jokyakarta: Ombak. 

Anonim, 1989. Selayang Pandang Kabupaten Pinrang. Pinrang: Pemda Tingkat II. 

Cindy Adam. Bung Knrno,Penyambung Lidah Rakyat Indonesin. Jakarta: Jambatan 

Danasasmita, Saleh, 1983-1984. Rintisan P enelusur an Masa Silam Sejarah lawa Barat, Bandung: Proyek Penerbitan Sejarah Jawa Barat Pemda Jawa Barat. 

Gising, Basrah. 2002. Sejarah Kuajaan Tanete. Makassar: Samajaya. 

Gonggrijp, G, 1949. Sejarah Sosial Ekonomi Hindia Belanda (terjemahan). 

Harahap, Parada. 7952. Rangkaian Tanah Air Tornja. Bandung : W. Van Hoeve. 

Hamid, Pananrangi. 1986. Dampak Modernisasi Terhndap Hubungan Kekerabatan Dnerah Sulawesi Selatan. Jakarta : Depdikbud. 

Hamida, Sitti. 1996. Sejarah Kecamatan Rantepao Kabupaten Tana Toraja

Kartakusumah, Richardiana, 1990. Prasasti-Prasasti Galuh Pakuan di laut Barat Abad ke 14-16 Masehi. Naskah Seminar Galuh II. Bandung: Tasikmalaya. 

Kobong, dkk. 1983. Filsafat Hidup Orang Toraja. Ujung Pandang : Institut Theologia Gereja Toraja. 

Kila, Syahrir. 1997. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik lndonesia (Bunga Rampai Sejarah dan Budaya). Ujung Pandang : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang. 

Kila, Syahrir. 7998. Sejarah Islam di Pinrang (Bunga Rampai Sejarah dan Budaya). Ujung Pandang : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang. 

Poelinggomang, Edward,L. 2005. Sejarah Tanete; Dari Agangnionjo Hingga Kabuputen Barru. Pemerintah Kabupaten Barru (laporan penelitian). 

Poelinggomang, Edward, L. 2004. Sejarah Sulawesi Selatan Jilid I. Makassar : Pemda Sulawesi Selatan kerjasama Balitbangda. 

Rasyid, Darwas. 7995. Sejarah Daerah Kabupaten Bnrru. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional. 

Swastiwi, Anastasia Wiw ik. 2010. Toponimi Daerah Natuna. Tanjung Pinang : Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tiadisional. 

Walinono, Hasan. Tanete; Suatu Studi Sosiologi Politik. Ujung Pandang : Disertasi Doktor pada Pasca-sarjana Universitas Hasanuddin.