Gurutta Rabe Baddulu - Kiprah Ulama Pinrang Awal Abad XX (2)
Ilustrasi |
PINRANG.ARUNGSEJARAH.COM - Gurutta Rabe Baddulu - Kiprah Ulama Pinrang Awal Abad XX.
KOMUNITAS Jawih yang dikemukakan oleh Snouck Hongrunye ketika berkunjung ke jantung transmisi keilmuan berlangsung di tanah Mekah, dia menyatakan bahwa Mekah, dengan “ koloni Jawah yang berkembang” benar-benar merupakan jantung kehidupan agama Kepulauan Hindia Timur” yang darinya “ banyak pembuluh nadi” memompakan darah segar dengan kecepatan yang kian meningkat ke seluruh tubuh penduduk muslim Indonesia” (Laffan, 2015, p. 167) .
Kepulangannya ke tanah air dengan membawa beberapa peti kitab-kitab, dimanah kitab tersebut dikemudian hari menjadi tumpuannya memberikan pelajaran kepada murid-muridnya. Sekitar tahun 1950an membuka kegiatan mangngaji tudang di rumahnya ataupun di masjid merupakan rutunitas kesehariannya.
Manuskrip manuskrip yang merupakan tulisan tangannya berangka tahun 1953. Kemahirannya dalam ilmu fikih membuatnya menjadi tumpuan masyarakat untuk berkonsultasi.
Ditahun 1960-an menjadi salah satu penggagas deklarasi berdirinya organisasi NU di Pinrang. Berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya terdapat sekolah DDI beliau menjadi salah satu pengurusnya utamanya mengenai masalah keuangan sekolah tersebut.
Beliau sangat keras, dalam perbedaan misalnya ketika ada orang dari pihak Muhammadiyah yang tidak sepaham dengannya seperti masalah qunut, barsanji maka beliau secara terang-terangan menolak.
Kekerasan ini bisa terlihat ketika seorang dai dari pihak Muhammadiyah maka ketika orang itu turun beliau akan segera naik ke atas fodium mengemukakan pendapatnya tentang bolehnya qunut maupun barzanji.
Membuka mangngaji tudang di rumahnya, murid muridnya KH Hadi Lamma di Pinrang, H Abdul Karim Panna dan H Zakaria guru agama SMP Negeri Langnga (Wawancara Nurhaeda, di Langnga 31 Agustus 2018).
Beberapa ulama sezamannya seperti KH Abdurrahman Ambo Dalle bertandang untuk berdiskusi begitu pun KH Zaenal Abidin, KH Hafid Karim, KH Abd Samad, KH Abd Rasyid, juga menjadi teman diskusi utamanya dalam ilmu Fiqih. KH Ambo Dalle biasa memanggil beliau ke kota Pinrang untuk membawakan Hikmah Maulid Nabi.
Di zaman Belanda rumahnya dijadikan sebagai tempat persembunyian bagi para penduduk untuk berlindung. Karena rumah tersebut menjadi tidak terlihat bila tentara patroli melewati rumah tersebut.
Di zaman Jepang memasuki desa Langnga KH Rabe Baddulu sangat tidak suka, maka beliau mencoba memberikan sugesti para pemuda Langnga yang datang mangngaji tudang di rumahnya dengan seruan untuk tidak boleh tunduk kepada tentara Jepang. Dan salah satu muridnya KH Ahmad yang merupakan muridnya yang pemberani melawan penjajahan.
Sebelumnya... Gurutta Rabe Baddulu - Kiprah Ulama Pinrang Awal Abad XX (1) - Arung Pinrang (arungsejarah.com)
Sumber: Wardiah Hamid, Jejak Dan Kiprah Ulama Pinrang Awal Abad XX dalam Jurnal “Al-Qalam” Volume 25 Nomor 2 2019.
****
Tambahan:
Abdurrahman. (1984). Sejarah Yayasan Perguruan Islam Campalagiann1930- 1983. Polmas.
As’ad Muhammad. (2011). Buah Pena Sang Ulama (1st ed.). Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar.
Asad. (2000). Kumpulan Naskah-Naskah Sejarah Raja-raja Sawitto Sejarah Perjuangan Lasinrang dan Pahlawan Kemerdekaan Acara Adat Istiadat. Pinrang.
Azra, A. (2007). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Burhanuddin, J. (2012). Ulama dan Kekuasaan (Pergumulan Elite Muslim dalam Sejarah Islam). Jakarta: Mizan Publika.
Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren (Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia (9 th ed.). Jakarta: LP3ES.
Emsoe, A. (2017). Haji Tempo Doloe Kisah Klasik Berangkat Haji Zaman Dahulu (1st ed.). Bandung: MCM Publishing Bandung.
Glasse, C. (2002). Ensiklopedi Islam (111th ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hamid, A. H. (1987). Pengajian Pondok di Pulau Salemo Suatu Tinjauan Historis.
Hamid, W. (2017). Jaringan Ulama Awal Abad XX di Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng. Makassar.
Ibrahim, A. M. (2015). Lontarak Akkarungeng Sawitto (Salinab Transliterasi dan Terjemahan ke Bahasa Indonesia. Pinrang.
Kersten, C. (2017). Mengislamkan Indonesia (Sejarah Peradaban Islam di Nusantara). (C. Hilendbrand, Ed.) (1st ed.). Tangerang Selatan: Baca Laffan, M. (2015). Sejarah Islam di Nusantara. Yogyakarta: Banteng Pustaka.
Mulyati, S. (2004). Tarekat Tarekat Muktabarah di Indonesia. Jakarta: Prenada Media. Muslim, A. (2016). Puang Kali Taherong. Kyai Pelopor Panrita Kittak (1st ed.). Makassar: Cv Cahaya Mujur Lestari.
Padindang, A. (2006). Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan. Makassar: La Macca Pres.
Pawilloy, S. dkk. (1981). Sejarah Pendidikan Daerah Sulawesi Selatan. Makassar.
Saad, M. (n.d.). Kumpulan Naskah-Naskah Sejarah Sawitto, Raja-Raja Sawitto Sejarah Perjuangan Lasinrang dan Pahlawan Kemerdekaan Acara Adat Istiadat Ceritra-Ceritra Rakyat. Pinrang.
Sukamto. (1999). Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren (1st ed.). Jakarta: PT Pustaka LP3ES.